
Banyuasin,SahabatPers – tiga organisasi mahasiswa daerah Banyuasin mengadakan Sharing seassion dalam merumuskan Strategi Mahasiswa Banyuasin dalam Menaikan Citra Banyuasin di Kanca Nasional
Via Zoom Meeting, Persatuan Mahasiswa Banyuasin ( PMB ), Keluarga Mahasiswa Sedulang Setudung ( Kemass ), Ikatan Pelajar Mahasiswa Banyuasin Jogjakarta ( IKPM Banyuasin Jogja ) berdiskusi dengan mengajak seluruh Mahasiswa Banyuasin se Indonesia
Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila, ini merupakan Langkah Nyata dari Implementasi Persatuan. Berbeda beda tetap satu jua, berbeda beda tetap Banyuasin Juga
Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Banyuasin, irfansyah mengatakan : “Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, saya dan teman teman ketua umum lainnya sepakat berkolaborasi mengadakan diskusi bagaimana Caranya menaikan citra banyuasin di nasional, Langkah ini juga merupakan Wujud impelementasi persatuan dalam Pancasila itu sendiri”
Diskusi dibuka Oleh Moderator, M. Kahlil Gibran. Pengurus PMB sekaligus Mahasiswa Institut Teknologi Bandung ( ITB ) . Gibran Memantik :Dalam arus deras globalisasi, citra sebuah daerah bukan lagi semata tanggung jawab pemerintah, melainkan buah dari kesadaran kolektif warganya, terutama kami, para mahasiswa, yang tengah menimba ilmu di perantauan. Sebagai mahasiswa asal Banyuasin di ITB, saya meyakini bahwa ide dan gagasan bukan hanya alat berpikir, melainkan instrumen pembebas yang jika dirangkai dalam semangat kolaboratif, dapat membentuk narasi baru tentang Banyuasin: bukan sebagai daerah tertinggal, melainkan sebagai pusat gagasan, nilai, dan harapan.”
ketua Umum Ikpm Banyuasin Jogja , Alimsah mengatakan : mengadakan diskusi reflektif bertema “Strategi Mahasiswa Banyuasin dalam Meningkatkan Citra di Kancah Nasional.”
Diskusi ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa Banyuasin untuk membahas strategi bersama dalam membangun citra positif daerah di tingkat nasional, melalui kontribusi nyata yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Salah satu isu strategis yang mengemuka adalah ketahanan pangan, mengingat Banyuasin dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional. Potensi ini tidak hanya menjadi kekuatan ekonomi lokal, tetapi juga bagian dari peran strategis Banyuasin dalam mendukung kemandirian pangan Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa Banyuasin diharapkan turut mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) agar mampu mengelola potensi tersebut secara maksimal—baik melalui riset, inovasi teknologi pertanian, maupun program pemberdayaan masyarakat.
Mahasiswa sebagai generasi muda terdidik harus mengambil peran aktif dalam pengelolaan sektor pangan dan pertanian dengan pendekatan berbasis ilmu dan kolaboratif. Kegiatan edukasi, penelitian, serta advokasi berbasis data menjadi jembatan antara dunia akademik dan realitas pembangunan daerah”
Terakhir, Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Sedulang Setudung ( Kemass ), Heriyadi menambahkan ” Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) memiliki peran strategis dalam membangun citra positif daerah asalnya. Mahasiswa Banyuasin, dengan semangat intelektual dan kepedulian terhadap kampung halaman, dapat menjadi ujung tombak dalam mengangkat nama Banyuasin di tingkat nasional.”
Diskusi dilakukan Secara Interaktif Baik antar ketua unum dan mahasiswa lainnya