
Banyuasin, 7 September 2025 – Tiga tahun kepemimpinan Bupati Banyuasin Askolani Netta bersama pasangannya (ASTA) terus menjadi sorotan publik. Masyarakat kini mulai mempertanyakan sekaligus menagih janji politik yang pernah disampaikan saat kampanye.
Suara kritis bermunculan dari berbagai lapisan. Aktivis, pemuda, mahasiswa, buruh tani, hingga masyarakat desa tak hentinya memperdebatkan: apa saja yang sudah berhasil dikerjakan, dan apa yang masih sebatas janji?
Salah satu pandangan datang dari Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Banyuasin (PMB), Irfansyah, yang menilai kinerja Askolani memiliki dua sisi: capaian yang perlu diapresiasi dan pekerjaan rumah yang belum tuntas.
“Kinerja Bupati Askolani memang mulai terlihat, tetapi belum sepenuhnya terealisasi. Faktor keuangan Pemkab yang belum stabil serta adaptasi para ASN dan P3K yang baru dilantik menjadi tantangan tersendiri,” jelas Irfansyah kepada Sahabat Pers.
Capaian yang Mulai Terlihat
Meski begitu, Irfansyah menyoroti sejumlah keberhasilan yang patut dicatat:
1.Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) untuk memperkuat ketahanan pangan.
2.Masuknya investor nasional dan internasional yang membuka peluang ekonomi baru.
3.Job Fair sebagai sarana mempertemukan pencari kerja dengan dunia usaha.
4.Pembangunan infrastruktur yang mulai dirasakan masyarakat.Di tingkat kecamatan, geliat pembangunan juga terlihat. Contohnya, Festival Telur di Talang Kelapa yang digelar sebagai bentuk kreativitas ekonomi rakyat.
Kritik dan Pengawalan
Namun, mahasiswa Banyuasin tak ingin terlena. PMB menegaskan akan tetap menjadi garda pengawal rakyat.
“Kami siap mengawal setiap kebijakan Bupati Banyuasin, baik yang sudah berjalan maupun yang akan datang. Terutama di 2026, ketika kondisi keuangan daerah diharapkan lebih stabil, kami pastikan akan mengawal habis-habisan,” tegas Irfansyah.
Apresiasi dan Harapan
PMB menutup dengan sikap berimbang: mengapresiasi capaian yang sudah dilakukan, sekaligus tetap menjadi mitra kritis pemerintah daerah.
“Kami mendukung langkah yang pro-rakyat, tapi juga siap mengingatkan bila ada kebijakan yang keluar dari jalur.”
(Fathur)