Ribuan Mahasiswa UIN Raden Fatah Siap Gelar Aksi Tolak Pemotongan Anggaran Pendidikan di DPRD

SahabatPers – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Selatan akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumsel hari ini.Palembang,kamis (20/02/2025).

Presiden mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Ilham Mengatakan ,kawan kawan mahasiswa sudah sepakat mereka akan turun aksi pada tanggal 20 februari 2025.

“Kita sepakat akan menggelar Aksi di simpang lima DPRD Provinsi Sumsel ,dengan massa 1000 orang.” Kata Ilham saat dikonfirmasi Rabu (19/02/2025)

Mereka menolak pemotongan anggaran pendidikan yang dianggap sebagai ancaman serius bagi investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045. Menurut mahasiswa, pendidikan yang kuat adalah kunci utama dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi bangsa.

Dalam aksi ini, mahasiswa membawa delapan tuntutan utama yang menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan sektor pendidikan dan masyarakat luas:

  1. Penolakan Pemotongan Anggaran Pendidikan
    Mahasiswa menolak kebijakan pemotongan anggaran di semua tingkatan pendidikan karena dapat menghambat kemajuan pendidikan dan menciptakan ketimpangan akses.
  2. Pemenuhan Hak Dosen dan Tenaga Pendidik
    Para mahasiswa menuntut pemerintah segera memenuhi hak-hak dosen, termasuk tunjangan kinerja (Tukin) bagi dosen ASN, serta menjamin kesejahteraan tenaga pendidik lainnya yang sering kali mengalami keterlambatan pembayaran.
  3. Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis
    Mahasiswa meminta evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program ini, menekankan pentingnya transparansi dan dampak nyata bagi masyarakat agar tidak hanya menjadi kebijakan simbolis tanpa manfaat konkret.
  4. Penolakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Lingkungan Kampus
    Mereka menolak penerbitan IUP di lingkungan kampus karena dinilai akan merusak lingkungan akademik, melanggar independensi universitas, dan bertentangan dengan prinsip keberlanjutan.
  5. Penolakan Revisi Tata Tertib DPR RI
    Mahasiswa menolak revisi Tata Tertib DPR RI Nomor 1 Tahun 2020, terutama Pasal 288A Ayat 1, yang dianggap mengurangi partisipasi publik dalam mengawasi kinerja legislatif dan melemahkan prinsip demokrasi.
  6. Penolakan Revisi UU KUHAP dan UU Kejaksaan
    Mereka menolak revisi terhadap UU Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan UU Kejaksaan karena berpotensi menimbulkan tumpang tindih hukum serta memberikan kewenangan berlebih kepada kejaksaan.
  7. Evaluasi Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)
    Mahasiswa meminta transparansi dalam penggunaan anggaran serta pelaksanaan pembangunan IKN, mengingat alokasi dana yang sangat besar perlu diawasi dengan ketat.
  8. Evaluasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025
    Mereka juga mengusulkan evaluasi terhadap Inpres ini dan mendesak adanya aturan turunan yang lebih jelas untuk memastikan implementasi kebijakan yang tepat sasaran.

Gelombang Kritik dari Mahasiswa

Aksi ini tidak hanya menjadi bentuk perlawanan terhadap pemotongan anggaran pendidikan, tetapi juga simbol perlawanan terhadap berbagai kebijakan yang dinilai menguntungkan segelintir elite. Beberapa poster dan spanduk yang dibawa mahasiswa dalam aksi ini bertuliskan:

  • “Untuk apa perut kenyang jika kita dibodohi?”
  • “Hemat uang atau perkaya elite di atas?”
  • “Kukira perut saja yang besar, ternyata menteri juga besar.”
  • “Indonesia gawat pendidikan!”

Aksi ini diperkirakan akan berlangsung sepanjang hari dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan. Mahasiswa menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti menyuarakan aspirasi hingga tuntutan mereka didengar dan dipenuhi oleh pemerintah.

(Reporter: Yusrah | Redaksi: Sahabat Pers )

  • Related Posts

    Mahasiswa Papua Gelar Aksi Damai di Palembang: Papua Tidak Baik-Baik Saja

    Palembang, SahabatPers.com— Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor DPRD Provinsi Sumatra Selatan kota Palembang. Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap situasi kemanusiaan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang hingga kini masih dilanda konflik bersenjata,…

    Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, Rois Syuriah PWNU Sumsel KH. Mal’an Abdullah Berpulang ke Rahmatullah

    Palembang,SahabatPers — Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan. Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel, KH. Mal’an Abdullah, wafat pada Kamis,(29/05) Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi warga NU serta masyarakat luas di Sumatera Selatan. Dalam unggahan resmi di akun media…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    You Missed

    PMII Tarbiyah Selenggarakan Diskusi Publik, Bahas Kontribusi Mahasiswa untuk Pembangunan Palembang

    PMII Tarbiyah Selenggarakan Diskusi Publik, Bahas Kontribusi Mahasiswa untuk Pembangunan Palembang

    PB PMII Gelar Labour Hub Vol. 2: Soroti Ancaman TPPO Modus Scammer terhadap Gen-Z

    PB PMII Gelar Labour Hub Vol. 2: Soroti Ancaman TPPO Modus Scammer terhadap Gen-Z

    Silaturahmi DEMA UIN Raden Fatah Palembang ke DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Menyatukan Gagasan, Merajut Kolaborasi

    Silaturahmi DEMA UIN Raden Fatah Palembang ke DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Menyatukan Gagasan, Merajut Kolaborasi

    Pameran Fotografi Bertema Captured Moments, Untold Stories Digelar di UIN Raden Fatah Palembang

    Pameran Fotografi Bertema Captured Moments, Untold Stories Digelar di UIN Raden Fatah Palembang

    Sosialisasi Unit Usaha Pusat Pengembangan Bisnis UIN Raden Fatah Bersama OMIK Fakultas Adab dan Humaniora

    Sosialisasi Unit Usaha Pusat Pengembangan Bisnis UIN Raden Fatah Bersama OMIK Fakultas Adab dan Humaniora

    Satukan Perbedaan , 3 Ormawa Banyuasin Adakan Kollaborasi di Hari Lahir Pancasila

    Satukan Perbedaan , 3 Ormawa Banyuasin Adakan Kollaborasi di Hari Lahir Pancasila