Aliansi Mahasiswa Peduli Kota Pelembang Gelar Aksi Kaji Ulang Pembangunan Yang menyalahi regulasi

SahabatPers – Aliansi Mahasiswa Peduli Kota Palembang (AMPKP) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkot Palembang. Mereka mendesak Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang dan DPRD Kota Palembang segera mengambil langkah tegas terkait dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disebabkan oleh operasional Hotel Parkside yang diduga melanggar regulasi.

Koordinator Lapangan, Eko Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya menginginkan adanya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dianggap membiarkan pelanggaran tersebut terjadi.

“Dalam aksi ini, kami meminta Pj Wali Kota Palembang untuk mengusut tuntas dugaan kebocoran PAD yang diakibatkan oleh operasional Hotel Parkside,” ujarnya dalam orasi di depan Kantor Pemkot Palembang pada Rabu (8/1/2025).

Menurut massa aksi, operasional Hotel Parkside tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang berpotensi menyebabkan kebocoran PAD Kota Palembang.

“Hotel ini beroperasi tanpa mematuhi ketentuan perizinan dan pajak daerah. Hal ini harus diselidiki secara serius karena kebocoran PAD ini merugikan masyarakat Palembang yang sangat bergantung pada dana pajak untuk pembangunan dan kesejahteraan,” ungkapnya.

Tuntutan AMPKP meliputi:

1.  Pengusutan dugaan kebocoran PAD akibat operasional Hotel Parkside.

Mahasiswa menilai operasional Hotel Parkside yang tidak sesuai regulasi telah menyebabkan potensi penurunan PAD. Mereka meminta Pj Wali Kota untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait perizinan dan pajak hotel tersebut.
2. Evaluasi kinerja OPD yang dianggap membiarkan pelanggaran.
AMPKP menyoroti adanya indikasi kelalaian OPD terkait dalam mengawasi operasional Hotel Parkside, yang dinilai melanggar ketentuan administrasi perizinan dan pajak daerah. Mereka meminta penindakan tegas untuk mencegah pelanggaran serupa di masa mendatang.
3. Pengawasan oleh Komisi 2 dan Komisi 3 DPRD Kota Palembang.
Mahasiswa mendesak DPRD, khususnya Komisi 2 dan Komisi 3, untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan Hotel Parkside mematuhi semua regulasi yang berlaku.

Beberapa dugaan pelanggaran yang disoroti AMPKP adalah:

•   Berdasarkan Perda No. 5 Tahun 2015, Hotel Parkside tidak memiliki izin lingkungan yang sah, melanggar pengelolaan lingkungan hidup, dan berpotensi mencemari lingkungan.
•   Berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2011, hotel tersebut diduga tidak memenuhi kewajiban pajak dan retribusi daerah, yang berakibat pada ketimpangan keadilan pajak.
•   Berdasarkan Perda No. 7 Tahun 2012, pembangunan hotel tidak memenuhi syarat IMB, Amdal, dan Andalalin, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan publik.

“Kami berharap tuntutan ini segera ditanggapi demi menjaga integritas Pemerintah Kota Palembang dan memulihkan kepercayaan masyarakat,” tegas Eko Wahyudi.

Aksi yang berlangsung damai ini direspons langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, yang berjanji akan menangani persoalan tersebut secara tegas bersama pihak terkait.

Mengenai dugaan operasional Hotel Parkside yang belum memenuhi prosedur, termasuk pembukaan segel, Aprizal menyatakan bahwa Pemkot Palembang telah melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Palembang.

“Penyegelan hotel dilakukan sesuai prosedur, dan terkait pembukaan segel, kami telah melaporkannya ke pihak kepolisian,” ujarnya. Ia juga meminta massa aksi untuk bersabar karena penanganan kasus Hotel Parkside masih dalam proses.

(Dharma Bhatoen)

  • Related Posts

    Mahasiswa Papua Gelar Aksi Damai di Palembang: Papua Tidak Baik-Baik Saja

    Palembang, SahabatPers.com— Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor DPRD Provinsi Sumatra Selatan kota Palembang. Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap situasi kemanusiaan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang hingga kini masih dilanda konflik bersenjata,…

    Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, Rois Syuriah PWNU Sumsel KH. Mal’an Abdullah Berpulang ke Rahmatullah

    Palembang,SahabatPers — Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan. Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel, KH. Mal’an Abdullah, wafat pada Kamis,(29/05) Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi warga NU serta masyarakat luas di Sumatera Selatan. Dalam unggahan resmi di akun media…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    You Missed

    PMII Tarbiyah Selenggarakan Diskusi Publik, Bahas Kontribusi Mahasiswa untuk Pembangunan Palembang

    PMII Tarbiyah Selenggarakan Diskusi Publik, Bahas Kontribusi Mahasiswa untuk Pembangunan Palembang

    PB PMII Gelar Labour Hub Vol. 2: Soroti Ancaman TPPO Modus Scammer terhadap Gen-Z

    PB PMII Gelar Labour Hub Vol. 2: Soroti Ancaman TPPO Modus Scammer terhadap Gen-Z

    Silaturahmi DEMA UIN Raden Fatah Palembang ke DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Menyatukan Gagasan, Merajut Kolaborasi

    Silaturahmi DEMA UIN Raden Fatah Palembang ke DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Menyatukan Gagasan, Merajut Kolaborasi

    Pameran Fotografi Bertema Captured Moments, Untold Stories Digelar di UIN Raden Fatah Palembang

    Pameran Fotografi Bertema Captured Moments, Untold Stories Digelar di UIN Raden Fatah Palembang

    Sosialisasi Unit Usaha Pusat Pengembangan Bisnis UIN Raden Fatah Bersama OMIK Fakultas Adab dan Humaniora

    Sosialisasi Unit Usaha Pusat Pengembangan Bisnis UIN Raden Fatah Bersama OMIK Fakultas Adab dan Humaniora

    Satukan Perbedaan , 3 Ormawa Banyuasin Adakan Kollaborasi di Hari Lahir Pancasila

    Satukan Perbedaan , 3 Ormawa Banyuasin Adakan Kollaborasi di Hari Lahir Pancasila